Dunia
balap ternyata tidak hanya melahirkan juara. Banyak dari mereka yang
menjadikan dunia otomotif khususnya di bidang balap menjadi inspirasi
dalam hidupnya. Inspirasi inilah yang pada akhirnya menjadikan mereka
memiliki pandangan lain dari sebuah balap.
Salah satu dari sekian
banyak orang yang terinspirasi dari kegiatan balap adalah pengusaha
clothing asal Bandung, Martin Hidayat. Memiliki pengalaman singgah dari
sirkuit satu ke sirkuit lainnya membuat pria ini memiliki pengamatan
lain dari aktifitas balap. Hingga akhirnya dirinya putuskan untuk
mendirikan usaha clothing dengan label Racing Line.
"Berdasarkan
pengamatan dari sirkuit satu ke sirkuit lainnya, setelah saya perhatikan
hampir 80 persen baik itu crew, penonton atau pengamat balap sekalipun
memakai baju-baju buatan dalam negeri atau bisa disebut clothing istilah
kerennya baju distro," ungkap Martin yang menggeluti usahanya sejak
Februari 2011 silam.
Dari pengamatan itu, akhirnya Martin
memantapkan diri untuk mendirikan usaha clothing Racing Line. Soal nama
Racing Line, lanjut Martin memberikan alasan, jika dirinya hanya ingin
membedakan dengan clothing-clothing yang sudah banyak beredar di
pasaran. "Saya lihat belum ada yang bertemakan racing. Sedangkan distro
otomotif terkesan sudah banyak beredar," ucapnya.
Lebih dari
sekedar bisnis, Martin juga memiliki impian tinggi di bidangn balap
Indonesia. Baginya, bukan hanya soal prestasi yang harus bisa diraih
oleh para pembalap. Melainkan dalam hal berpenampilan, bagi Martin juga
menjadi hal penting bagi seorang pembalap. Dan menjadikan nilai jual
seorang pembalap lebih tinggi dengan berpenampilan.
"Kita ingin
mengangkat anak-anak racing biar elegant, biar enak dilihat. Jadi nanti
cita-cita kita pada akhirnya desain-desain racing ini bisa jadi daily
use atau jadi new life style lah," cetus Martin dengan tawa.
Mengenai
penjualan, Martin mengakuinya jika produk-produk Racing Line sudah
merata di seluruh kota di Indonesia. Bahkan Martin mengatakan jika hasil
karyanya ini sudah menembus pasar mancanegara seperti di Malaysia,
Timor Leste dan Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar